Thursday, November 18, 2010

KBB#20 Biskuit Tradisional : Kue Bangket Susu


Pucuk dicinta ulam tiba, akhirnya... KBB buka lagi pendaftaran untuk anggota baru dan dengan membulatkan tekad... aku mendaftar, hihihi, wish me luck ya, semoga bisa memperkuat komitmen aku dalam dunia perbakingan, amiin... halah serius banget... :)


Daan, akhir oktober, datanglah si surat cinta dari host tantangan KBB#20. Oh iya, statusku sekarang masih calon anggota, untuk diterima sebagai anggota, harus memenuhi dua tantangan dulu. You see bahwa ini bukan klub baking biasa... :)

Owkeh, tantangan bulan ini adalah bikin "Kue Bangket". Tilik punya tilik, sebenernya sejak lebaran udah salin2 resepnya dari blognya mbak riana ambarsari, cuma ngga dikerja-kerjain. Nah ini nih fungsinya ikut KBB jadi tiap dua bulan at least aku harus tetep baking, semangat ga semangat, bete ngga bete, biar tetep konsisten bow.

Dari dua resep yang dikirim, akhirnya aku prefer bangket susu aja. Karena liat komposisi bahannya seems lebih cocok dengan selera lidahku dan lidah little k. Jadi ini dia resepnya :


Bahan:
• 500 gr sagu
• 100 gr margarine
• 150 gr gula halus
• 75 gr susu kental manis


Cara

  1. Sangrai tepung sagu dengan daun pandan yang dirobek-robek (api kecil) sampai daun pandan mengering. 
  2. Kocok mentega sampai lembut, kemudian campurkan sisa bahan. 
  3. Cetak dengan cetakan kue satu
  4. Panggang dalam oven bersuhu 140 C selama 10 menit
  5. Pindahkan ke dalam toples setelah kue benar-benar dingin
Searah Jarum Jam : Tepung Sagu dan Pandan, Mentega kocok, Bahan  siap cetak, Cetakan kue satu #1
Oh iya, waktu awal dapet resep ini sempet bingung sama seperti apa bentuk cetakan kue satu. Nyari-nyari di beberapa toko, akhirnya pilihan jatuh sama bentuk cetakan yang gepeng-gepeng seperti gambar di atas, karena biasanya kalo dioleh2in kue satu dari Banyumas bentuknya gepeng2. Ternyata waktu dipake nyetak, karena terlalu tipis, ngga ada kue yang utuh... hiks ancur semua. Untungnya, beli juga cetakan versi lain, yang kaya di bawah ini :



Dan akhirnya bisa dicetak, dipanggang, difoto terus dimakan... dan mmm yummy, just like what I expected. Hampir serupa dengan kue sagu keju my fav cookie (dan bikin kepikiran pingin nambahin keju sekalian di adonannya next time). Rasanya tetep tradisional, tapi ga kalah nagih dengan kue-kue internasional. 


Okay, I'm done with my first bangket cookie... and will wait for the next challenge of KBB. Wish me luck... :)